Tata Surya
Selamat pagi anak-anak saleh salehah, apa kabar? Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari "Tata Surya". Sebelum memulai pembelajaran jangan lupa kalian berdoa dulu ya..
Selamat mempelajari materi ini.
A.
Sistem
Tata Surya
Tata Surya adalah susunan
benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat tata surya,
planet-planet, komet, meteorid, dan asteroid yang mengelilingi matahari.
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut.
a. Inti Matahari, memiliki
suhu sekitar 1,5 x 107oC yang cukup untuk mempertahankan fusi
termonuklir yang berfungsi
sebagai sumber energi Matahari. Energi dari inti akan diradiasikan ke lapisan
luar Matahari dan kemudian sampai ke ruang angkasa.
b. Fotosfer, memiliki suhu
sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km. Melalui fotosfer, sebagian
besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar Matahari yang kita
amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu daerah dengan
medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu
sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti
gelang merah yang mengeliling Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan
terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar
700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom
karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota dengan warna
keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana Matahari total.
Di antara inti dan fotosfer terdapat daerah radiasi dan daerah konveksi. Di daerah tersebut energi berpindah secara radiasi dan konveksi.
2. Planet Dalam
Planet adalah benda langit
yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya
yang diterimanya dari bintang. Planet dalam disebut juga dengan Planet
Terestrial. Planet Terestrial adalah planet yang letaknya dekat dengan
Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau tidak sama sekali,
berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan api, seperti silikat
yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan nikel yang membentuk
intinya.
Selain itu, planet dalam juga
memiliki atmosfer yang cukup besar untuk menghasilkan cuaca, memiliki kawah dan
fitur permukaan tektonik. Seperti lembah retakan dan gunung berapi. Planet
dalam terdiri atas: Merkurius, Venus,Bumi, dan Mars.
3. Planet Luar
Planet luar disebut juga
dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang letaknya jauh dengan
Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan sebagian besar tersusun
dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet
dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. Planet luar terdiri atas Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
4. Komet
Komet berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu kometes artinya berambut panjang. Komet adalah benda langit yang
mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet ini terdiri atas
debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian komet, yaitu
sebagai berikut.
a. Inti komet, yaitu bagian
komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
b. Koma, yaitu daerah kabut di
sekitar inti.
c. Ekor komet, yaitu bagian
komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi Matahari
dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi Matahari.
5. Meteorid
Meteorid adalah potongan batu
atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi dan logam) yang bergerak di
luar angkasa.
Meteorid mengelilingi Matahari
dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi. Meteorid tercepat bergerak
di sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik oleh gravitasi Bumi, maka
sebelum sampai di Bumi, meteorid akan bergesekan dengan atmosfer Bumi. Gesekan
tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid tersebut. Meteoroid
yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut meteor. Apabila Meteorid tidak
habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit (lihat
pada Gambar 6.8).
6. Asteroid
Asteroid adalah
potongan-potongan batu yang mirip dengan materi penyusun planet. Sebagian besar
asteroid terletak di daerah antara orbit Mars dan Jupiter yang disebut sabuk
Asteroid.
B. Kondisi Bumi
Setiap hari kita menyaksikan
fajar terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat, kemudian malam
menjelang. Apakah benar bahwa Matahari bergerak dari arah timur ke arah barat? Dahulu
orang beranggapan bahwa, Bumi adalah pusat alam semesta. Mereka juga meyakini
bahwa Matahari bergerak mengelilingi Bumi. Akan tetapi, keyakinan itu
tertumbangkan ketika tahun 1543, Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa
Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sedangkan Bumi dan planet-planet lainnya
bergerak mengelilingi Matahari. Gagasan lainnya yang tidak benar adalah banyak
orang meyakini bahwa Bumi itu datar. Oleh karena itu, mereka takut apabila
mereka berlayar cukup jauh ke laut, mereka akan jatuh dari ujung dunia.
Bagaimana kamu mengetahui bahwa keyakinan tersebut tidak benar? Atau mengetahui
hal itu tidak benar? Bagaimana ilmuwan menentukan bentuk sebenarnya dari Bumi?
1. Bentuk Bumi
Selama bertahun-tahun para
pelautmengamati bahwa hal yang pertama kali mereka lihat di laut adalah puncak kapal.
Hal ini menunjukkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Begitu pula pada tahun 1522,
Magelhaen telah membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat. Waktu itu dia
mengadakan pelayaran dengan arah lurus, kemudian dia berhasil kembali ke tempat
awal dia berlayar. Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot
dari atas melihat bahwa terdapat sedikit tonjolan di khatulistiwa dan terdapat
bagian Bumi yang rata di bagian kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi
tidak benarbenar bulat, akan tetapi sedikit lonjong. Bumi berdiameter sekitar
12.742 km. Sebelum ke topik selanjutnya, terlebih dahulu lakukanlah kegiatan
berikut.
2. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi
pada porosnya. Sedangkan kala rotasi Bumi adalah waktu yang diperlukan Bumi
untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56 menit. Bumi berotasi dari
barat ke timur. Aktivitas yang telah kamu lakukan adalah salah satu akibat dari
rotasi Bumi, yaitu terjadinya siang dan malam.
Adapun akibat lain dari rotasi
Bumi adalah sebagai berikut.
a. Gerak semu harian Matahari.
b. Perbedaan waktu.
c. Pembelokan arah angin.
d. Pembelokan arah arus laut.
3. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah
perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi Bumi adalah
waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari,
yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan
dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu sebagai berikut.
a. Terjadinya gerak semu
tahunan Matahari.
b. Perbedaan lamanya siang dan
malam.
c. Pergantian musim.
C. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang
terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit Bumi. Karena Bulan merupakan
satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan cahaya sendiri melainkan memancarkan
cahaya Matahari. Sebagaimana dengan Bumi yang berputar dan mengelilingi Matahari,
Bulan juga berputar dan mengelilingi Bumi.
1. Bentuk Bulan
Bulan berbentuk bulat mirip
seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering dan tandus, banyak kawah,
dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan tidak memiliki atmosfer,
sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis. Selain itu, bunyi
tidak dapat merambat,
tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk hidup, dan sangat gelap gulita. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari. Oleh karena itu, permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak dari pergerakan bulan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pasang Surut Air Laut
Pasang adalah peristiwa
naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah peristiwa turunnya permukaan
air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi Matahari dan
gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang mengalami
pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis pasang air laut, yaitu
pasang purnama dan pasang perbani.
1) Pasang Purnama dipengaruhi
oleh gravitasi Bulan dan terjadi ketika Bulan purnama. Pasang ini menjadi maksimum
ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini karena dipengaruhi oleh gravitasi
Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang sama atau searah.
2) Pasang Perbani, yaitu
ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang ini terjadi pada
saat Bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani dipengaruhi oleh
gravitasi Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.
b. Pembagian Bulan
Ada dua pembagian bulan, yaitu
bulan sideris dan bulan sinodis. Waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali
berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala revolusi sideris (satu bulan sideris).
Tetapi karena Bumi juga bergerak searah gerak Bulan, maka menurut pengamatan di
Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan untuk melakukan satu putaran penuh menjadi
lebih panjang dari kala revolusi sideris, yaitu sekitar 29,5 hari yang disebut
kala revolusi sinodis (satu bulan sinodis). Kala revolusi sinodis dapat
ditentukan melalui pengamatan dari saat terjadinya Bulan baru sampai Bulan baru
berikutnya. Satu bulan sinodis digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah
(penanggalan Islam).
c. Fase-fase Bulan
Fase-fase Bulan merupakan
perubahan bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di Bumi. Hal ini dikarenakan posisi
relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari.
Fase-fase Bulan adalah sebagai
berikut.
1. Bulan baru terjadi ketika
posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama Bulan baru, sisi Bulan
yang menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang menghadap Bumi nampak
gelap.
2. Bulan sabit terjadi ketika
bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar seperempat, sehingga permukaan
Bulan yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
3. Bulan separuh terjadi
ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar separuhnya, sehingga
yang terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
4. Bulan cembung terjadi
ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga perempatnya, yang terlihat
dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan
cembung.
5. Bulan purnama terjadi
ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga yang terlihat
dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir kedua).
D. Gerhana
Pernahkah kamu mengalami
ketika siang hari tiba-tiba secara tidak terduga Matahari menghilang dari
langit, sesaat kemudian suasana berubah menjadi gelap dan kemudian Matahari muncul
kembali dan memancarkan sinarnya? Peristiwa tersebut adalah gerhana. Apakah yang
menyebabkan terjadinya gerhana? Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi
menghalangi sinar Matahari, sehingga Bumi atau Bulan tidak mendapatkan sinar
Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari pergerakan Bulan. Ada dua jenis
gerhana, yaitu gerhana Matahari dan
gerhana Bulan.
1. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi
ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan Bumi. Dimana posisi Bulan
berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak dalam satu garis.
Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru.
Akibat ukuran Bulan lebih
kecil dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana,
yaitu sebagai berikut.
a. Gerhana Matahari total,
terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan
inti (umbra), sehingga cahaya
Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari total terjadi hanya sekitar
6 menit.
b. Gerhana Matahari cincin, terjadi
pada daerah yang terkena lanjutan umbra, sehingga Matahari kelihatan seperti
cincin.
c. Gerhana Matahari sebagian, terjadi
pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan penumbra (bayangan kabur),
sehingga Matahari kelihatan sebagian.
2. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika
Bulan memasuki bayangan Bumi. Gerhana Bulan hanya dapat terjadi
pada saat Bulan purnama. Gerhana
Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Pada waktu
seluruh bagian Bulan masuk dalam daerah umbra Bumi, maka terjadi gerhana Bulan total.
Proses Bulan berada dalam penumbra dapat mencapai 6 jam, dan dalam hanya sekitar
40 menit.
Alhamdulillah kita sudah mempelajari materi kali ini, jangan lupa kalian membuat rangkuman materi ini di buku tulis kalian.
Jangan lupa pula tetap patuhi protokol kesehatan covid-19. Semoga kita senantiasa diberi kesehatan dan perlindungan dari Allah Swt.
Wassalamualaikum w.w.
Posting Komentar untuk "Tata Surya"