KERAJAAN HINDU BUDHA DI iNDONESIA
Kerajaan Hindu
Budha di Indonesia yang Berpengaruh
Berikut sejarah singkat 7 kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang besar dan cukup berpengaruh. (Foto: iStockphoto/LP7)
Perdagangan adalah
awal mula berkembangnya corak Kerajaan Hindu Budha di
Indonesia. Pada masa itu, Indonesia merupakan tempat singgah jalur maritim
bagi negara lain.
Banyak teori berkembangnya agama Hindu
Budha di Indonesia, salah satunya dikatakan Hindu Budha masuk melalui
orang-orang buangan dari India.
Sementara teori
lainnya mengatakan agama Hindu Budha berkembang lantaran pernikahan para
pedagang asal India dengan penduduk Nusantara sebutan untuk Indonesia masa itu.
Perkembangan agama ini
kemudian melahirkan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dengan peninggalan
sejarah seperti candi, bangunan, artefak dari kerajaan besar Hindu Budha di
berbagai wilayah nusantara.
Berikut 7 kerajaan
Hindu Budha di Indonesia yang besar dan cukup berpengaruh.
1. Kerajaan
Tarumanegara (358 - 699 Masehi)
Dalam catatan sejarah,
Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia dan
terbesar di Nusantara pada masa jayanya.
Catatan pada prasasti
sejarah peninggalan Tarumanegara di Kebon Kopi dan Ciaruteun menyebut kerajaan
Tarumanegara berdiri pada abad 4 atau 5 masehi.
Kerajaan yang
didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman memiliki daerah kekuasaan mulai
dari Banten, Jakarta, hingga Cirebon.
Masa keemasan kerajaan
Tarumanegara berada saat pemerintahan Purnawarman. Prasasti kerajaan
Tarumanegara tersebar di Bogor (Muara Cianten, Jambu, Kebon Kopi, Ciaruteun,
Pasir Awi), Jakarta (Tugu) dan Banten (Cidanghiang).
2. Kerajaan Sriwijaya (671-1377)
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: Dok.Kompaks) Peninggalan harta karun Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan yang diyakini merupakan pusat peradaban masa lalu. |
Kerajaan Sriwijaya
termasuk salah satu kerajaan terbesar di Nusantara kala itu. Kerajaan Sriwijaya
berdiri pada abad ke-7 Masehi di Pulau Sumatera tepatnya Palembang, Sumatera
Selatan.
Dalam catatan sejarah
disebutkan pendiri awal kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Sri Jayanasa.
Semasa jaya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup Sumatera selatan, Pulau
Bangka, Lampung, dan Jambi.
Kejayaan Sriwijaya
meredup pada abad 11 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Chola di India
Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka.
Faktor lain redupnya
Sriwijaya adalah tumbuhnya kerajaan besar lain di Nusantara dan sekitarnya.
Jauh sebelum meredup, Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Budha
terbesar di Asean.
3. Kerajaan Bali (914-1430)
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana) Pura Agung Besakih merupakan salah satu peninggalan kerajaan Hindu di Bali. |
Kerajaan Bali
merupakan istilah untuk serangkaian kerajaan Hindu Budha yang pernah memerintah
di Bali. Kepercayaan Hindu Budha diyakini berkembang di Bali karena menerima
pengaruh dari Jawa Timur.
Hal ini diketahui
karena Bali pernah di bawah kekuasaan kerajaan Jawa Timur Singasari dan
Majapahit. Usai keruntuhan Majapahit, penduduk yang menolak memeluk Islam
lantas menyeberang ke Bali.
Seiring berjalannya
waktu, agama Hindu lebih berkembang di Bali dan tercampur dengan adat istiadat
setempat, sehingga Hindu khas Bali masa kini disebut sebagai Hindu Dharma.
Agama Hindu dan Budha
dapat hidup berdampingan secara damai dan menunjukkan toleransi yang tinggi
dalam masyarakat Bali.
Harmonisasi masa
lampau ini dapat dilihat dari peninggalannya, yakni agama Budha pada Candi
Padas di Gunung Kawi sedangkan peninggalan Hindu dapat dilihat pada Pura Agung
Besakih.
4. Kerajaan Singasari (1222-1292)
Kerajaan Singasari salah
satu kerajaan dalam peradaban Hindu Budha di Indonesia. Kerajaan bercorak agama
Hindu ini berada di sekitar Kota Malang, Jawa Timur.
Tokoh ternama dari
kerajaan ini adalah Ken Arok, Ken Dedes, Kertanegara, Wisnuwardhana, dan
Kertanegara. Masa jaya pemerintahan Singasari berada di bawah pimpinan
Kertanegara dengan operasi militer 'Ekspedisi Pamalayu'.
Singasari mengalami
kehancuran akibat dua hal yaitu tekanan luar negeri dan pemberontokan dalam
negeri yang dilakukan Jayakatwang.
Kerajaan Singasari
mempunyai peninggalan yang cukup tersohor yaitu Kitab Negarakertagama karya
Empu Prapanca. Selain itu terdapat prasasti Godang di Mojokerto yang ditemukan
di sebuah sawah.
5. Kerajaan Majapahit (1293-1527)
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Rudi Mulya/Rei/pd/14) Candi Surowono merupakan candi Hindu dari zaman Kerajaan Majapahit, diperkirakan dibangun pada 1390 M sebagai tempat pendharmaan. |
Kerajaan Majapahit lahir saat hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja
pertama. Raden Wijaya bertakhta pada 1293 hingga 1309 dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana.
Kerajaan Majapahit
merupakan kerajaan Hindu Budha terbesar yang berhasil menyatukan Nusantara
dengan Jawa Timur sebagai pusat pemerintahannya.
Puncak kejayaan
Majapahit dalam menyatukan Nusantara terjadi semasa pemerintahan Hayam Wuruk
dengan gelar Sri Rajasanagara yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kepimpinan Hayam Wuruk
begitu kuat karena mendapat dukungan dari Mahapatih Gajah Mada. Catatan Kitab
Negarakertagama kekuasaan Majapahit mencakup Jawa, Sumatera, Semenanjung
Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia Timur.
6. Kerajaan Sunda Pajajaran (1042-1482)
Kerajaan Pajajaran
merupakan kerjaan Hindu yang diprediksi beribu kota di Pakuan, Bogor, Jawa
Barat. Sebutan lain untuk kerajaan ini adalah Negeri Sunda, Pasundan, atau
Pakuan Pajajaran.
Kerajaan Pajajaran
merupakan kelanjutan dari kerajaan Tarumanegara, Sunda, Galuh, dan Kawali.
Wilayah kerajaan Pajajaran mencakup Banten, Jakarta, Bandung, Sukabumi, dan
Bogor.
Peninggalan Hindu dari
kerajaan ini adalah prasati Sanghyang Tapak, Kawali, serta naskah Carita
Parahyangan. Raja Pajajaran kali itu sangat toleransi terhadap agama, sehingga
membiarkan rakyatnya menganut Hindu Waisnawa dan Budha.
7. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) Salah satu relief di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. |
Kerajaan ini sering
disebut juga dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Medang I
Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi.
Peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno cukup banyak, di antaranya yang paling populer adalah Candi
Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari.
Pendiri kerajaan ini
menurut catatan Carita Parahyangan, didirikan oleh Sanjaya yang bergelar Rakai
Mataram. Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami pergantian pusat pemerintahan
beberapa kali akibat serangan kerajaan lain dan bencana alam.
Toleransi beragama
antara Hindu dan Budha pada masa ini juga sangat kuat dengan terjadinya pernikahan
Samaratungga (Budha Mahayana) dengan Wangsa Sanjaya (Hindu Shiwa).
Posting Komentar untuk "KERAJAAN HINDU BUDHA DI iNDONESIA"