MATERI IPA 7 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM (3)
Assalamualaikum wr wb ...
Selamat pagi siswa siswi kelas VII yang cerdas. Untuk pertemuan hari ini Senin, 1 Februari 2021 kita membahas BAB IX yaitu INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA (3). Pertemuan sebelumnya adalah .INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA. (2) hari ini kita membahas Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Makanan, Bab IX ini terbagi menjadi beberapa Sub Bab. Simak baik-baik materinya untuk bekal menyelesaikan TUGAS pada pertemuan yang akan datang.. Tetap semangat belajar dari rumah ..
Waalaikum salam wr wb..
RANTAI MAKANAN ,
JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN
A. RANTAI MAKANAN
Rantai makanan adalah proses transfer energi makanan dari organisme
produsen, ke konsumen, dan berakhir di detritivor serta dekomposer. Tingkatan
organisme yang terdapat di dalam rantai makanan disebut juga tingkatan trofik.
Organisme produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya
sendiri, disebut juga autotrof. Salah satunya dengan
memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan glukosa dengan proses
fotosintesis, sebgaimana yang dilakukan oleh mikroalga dan tumbuhan.
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri, disebut
juga heterotrof. Organisme konsumen
dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan. Konsumen tingkat 1 adalah konsumen
yang memakan
organisme produsen, konsumen tingkat dua adalah
organisme yang memakan konsumen tingkat
1, konsumen tingkat tiga adalah yang memakan konsumen tingkat 2,
dan seterusnya.
Kehidupan konsumen sangat tergantung pada ketersediaan produsen. Kalau
produsen punah,maka konsumen akan kesulitan mencari makan, dan akan terancam
punah. Secara umum, konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu
sebagai berikut:
1.
Konsumen tingkat pertama (konsumen primer),
adalah konsumen yang
memakan tumbuhan secara langsung,
misalnya, hewan pemakan
tumbuhan (herbivora), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau,
kambing, dan kuda.
1.
Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder),
adalah konsumen yang
memakan konsumen tingkat pertama.
Contoh dari golongan ini
adalah burung pemakan ulat, dan ular pemakan
tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
1.
Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier),
adalah konsumen yang
memakan konsumen tingkat kedua,
1.
Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak)
adalah tingkat kosumen
tertinggi, yang memakan konsumen tingkat ketiga.
Detritivor adalah organisme heterotroph yang memakan organisme yang telah
mati, dan mencerna dan menghancurkannya menjadi potongan yang kecil. Hasil
pencernaan dari organisme detritivor ini kemudian dapat dikonsumsi oleh
mikroorganisme pembusuk (dekomposer), untuk selanjutnya dihancurkan menjadi
senyawa sederhana. Contoh organisme detritivor adalah lalat dan serangga
pemakan bangkai, dan contoh organisme dekomposer adalah bakteri dan jamur
pembusuk.
Organisme penyusun rantai makanan sangat tergantung dari ekosistem dan
komunitas tempatnya berada. Rantai makanan yang ada di padang rumput akan
berbeda dari rantai makanan yang ada di hutan hujan tropis. Selain itu, di
dalam ekosistem dan komunitas yang sama bisa terdapat beberapa rantai makanan,
yang berisi jenis organisme yang berbeda. Satu rantai makanan dengan rantai
makanan lainnya dapat memiliki satu atau lebih jenis organisme yang sama.
Kombinasi banyak rantai makanan menjadi satu rangkaian disebut juga sebagai
jaring makanan.
Rantai makanan adalah
aliran energi makanan dari produsen, ke konsumen, ke detritifor, sampai ke
decomposer. Organisme penyusun rantai makanan sangat tergantung dari penyusun
suatu ekosistem dan komunitas suatu lingkungan, dan setiap lingkungan dapat
memiliki beberapa rantai makanan. Gabungan dari banyak rantai makanan disebut
juga sebagai jaring makanan.
Contoh paling mudah
pada rantai makanan adalah contoh rantai makanan yang terjadi di sawah. Di mana padi merupakan produsen utama dan terbesar
dalam ekosistem ini.
a.
Rantai Makanan di Ekosistem Sawah
Padi → keong → katak → ular sawah → pengurai
Padi →
belalang → katak → ular sawah → elang → pengurai
Padi → siput
→ katak → ular sawah → burung gagak → pengurai
Padi →
burung pemakan biji → ular sawah → elang → pengurai
Padi →
belalang → burung pipit → elang → pengurai
Padi, sebagai tumbuhan
merupakan produsen penghasil makanan untuk organisme lainnya.
Tikus, dalam siklus ini
tikus merupakan konsumen primer. Hal ini dikarenakan tikus sebagai hewan
pemakan tumbuhan. Di mana pada siklus di atas tikus akan memakan padi untuk
kelangsungan hidupnya.
Ular, Ular disebut
dengan konsumen sekunder, hal ini dikarenakan pada siklus ini, ular tidak
menempati puncak rantai makanan. Ular memakan tikus sebagai sumber energi dan
untuk kelangsungan hidupnya.
Elang, dalam siklus
rantai makanan, Elang disebut sebagai konsumen puncak. Karena selain memangsa
hewan lain dan termasuk pada kategori hewan karnivora, taka da makhluk lain
yang memangsa ular.
Pengurai/Dekomposer,
sebagai pengurai tentu berfungsi untuk menyerap nutrisi yang ada pada elang
yang telah mati. Nutrisi yang diserap oleh pengurai ini, nantinya akan diserap
kembali ke tanah, dan diserap kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
b. Rantai makanan pada Ekosistem Hutan
1. bunga →
rusa → beruang → pengurai
2. bunga → belibis → elang → pengurai
3. Rumput → marmut → elang → pengurai
4. Rumput → marmut → beruang → pengurai
5. Rumput → kupu-kupu → belibis → elang →
pengurai
6. tanaman →
babi hutan → harimau → pengurai
7. Tanaman → rusa → serigala → pengurai
8. Tanaman → kancil → harimau → pengurai
9. Tanaman → panda → singa → pengurai
10. Tanaaman → rusa → ular pyton → pengurai
2. Rantai makanan di air
Selain di darat, siklus
rantai makanan juga terjadi bagi makhluk yang hidup di air. Dan di dalam laut
terdapat ekosistem terbesar yang ada di dunia. Maka jangan heran jika banyak
rantai makanan di dalamnya. Dan berikut beberapa contoh rantai makanan yang ada
di air.
a. Rantai makanan pada Ekosistem Laut
Alga – Ikan
kecil – Ikan besar – Hiu – Pengurai/ Dekomposer
Alga/fitoplankton, alga
merupakan tumbuhan yang tumbuh di dasar laut, sehingga alga ini disebut dengan
produsen.
Ikan kecil, konsumen
primer dalam siklus ini merupakan ikan-ikan kecil yang memperoleh sumber energi
dari tumbuhan laut.
Ikan besar, tentunya
sekalin adanya konsumen primer, dalam laut pun terdapat konsumen sekunder yang
memakan ikan-ikan kecil. Ikan kecil ini akan dimangsa oleh ikan besar untuk
memenuhi kebutuhan energi.
Hiu, konsumen puncak
rantai makanan pada siklus ini ialah hiu. Hiu sebagai predator laut ini
memangsa ikan-ikan yang berukuran besar untuk kelangsungan hidupnya.
Pengurai/Dekomposer,
dalam laut pun terdapat pengurai yang akan membantu mengurai kembali
nutrisi-nutrisi yang terdapat pada hiu mati agar dapat diserap kembali oleh
tanah untuk tanaman yang tumbuh di laut.
Contoh rantai makanan
di air lainnya ialah sungai, dan sebagai contoh siklus rantai makanan yang
terjadi ialah:
Alga – Ikan – Burung Bangau – Buaya – Pengurai/Dekomposer
Alga → Ikan kecil → Ikan
Baraccuda → Manusia → Dekomposer
Fitoplankton → Zooplankton → Ikan kecil → Ular
laut → Dekomposer
Zooplankton → Lobster → Manusia → DekomposerFitoplankton
→ Zooplankton → Ikan kecil → Ikan salmon → Dekomposer
b. Rantai
makanan pada ekosistem Sungai
Di dalam bumi kita yang indah dan cantik
yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa ini, terdiri atas beragam ekosistem
alami didalamnya. Salah satu ekosistem tersebut adalah ekositem sungai.
Ekosistem sungai merupakan ekosistem perairan yang memiliki beberapa
karakteristik khas, diantaranya adalah air sungai yang terus mengalir dari hulu
menuju hilir, perubahan kondisi fisik dan kimia berlangsung secara terus –
menerus. Selain itu ekosistem sungai juga memiliki tumbuhan dan hewan
yang mampu melakukan adaptasi dalam kondisi air mengalir sekalipun. Inilah yang
menjadi salah satu faktor pendukung membuat ekosistem sungai menajdi menarik.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, di dalam ekosistem apapun, pasti di
dalamnya terdapat hubungan kompleks antara lingkungan dan organisme disekitarnya
Berikut ini adalah contoh rantai makanan
di sungai:
Energi matahari → alga → ikan sepat → burung bangau →
buaya → pengurai
Energi matahari → alga → ikan salmon → beruang → pengurai
Energi matahari → fitoplankton → keong mas → ikan mas →
manusia → pengurai
Energi matahari → fitoplankton → yuyu → burung bangau →
pengurai
Energi matahari → alga → ikan → beruang → dekomposer
Energi matahari → ganggang → ikan → bangau → buaya →
dekomposer
Tumbuhan air → ikan → bangau → buaya
Tumbuhan air → ikan pemakan tumbuhan → bangau → buaya →
dekomposer
Lumut → ikan herbivora → ikan karnivora → buaya →
dekomposer
Energi matahari → tumbuhan air → serangga air → kadal →
ular → buaya → pengurai
Energi matahari → alga → udang → ikan air tawar → elang →
pengurai
Energi matahari → fitoplankton → udang lembut → ikan lele
→ manusia → pengurai
Energi matahari → alga → serangga air → kodok → ular → elang → pengurai
Energi matahari → alga → ikan air tawar → manusia →
pengurai
Energi matahari → tumbuhan air → ikan herbivora → manusia
→pengurai
B.
JARING-JARING MAKANAN
Jaring-jaring makanan
adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dikombinasikan,
tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain untuk jaring-jaring makanan
adalah sistem sumber daya-konsumen.
Antara mahkluk hidup dan
lingkungan adalah hal yang tidak dipisahkan dalam jaring-jaring makanan. Apa
berbedaan dari keduanya? Organisme yang terkumpul pada jaring-jaring makanan
mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya.
Sedangkan dalam rantai makanan,
organisme yang berperan menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan
saja. Organisme dalam rantai maknan lebih sedikit. Menurut seorang ahli biologi
dari Universitas Oxford, Charles Elton, pada tahun 1920-an berpendapat bahwa
rantai makanan atau jaring-jaring makanan buk
Contoh Jaring-Jaring
Makanan
Jika di dalam suatu rantai makanan dapat ditarik lurus siklusnya, berbeda
dengan jaring-jaring makanan. Pada jaring-jaring makanan peristiwa siklus
maknannya tidak sesederhana rantai makanan.
Dalam satu mahkluk hidup bisa memakan lebih dari satu
jenis mahkluk hidup lainnya, sehingga menciptakan garis-garis yang saling
bersilangan.
1. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Darat
Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di
ekosistem hutan :
- Rerumputan – rusa – beruang – pengurai
- Rerumputan
– kambing – harimau – pengurai
- Rerumputan
– rusa – harimau – pengurai
- Rerumputan
– monyet – harimau – pengurai
- Rerumputan
– monyet – harimau – pengurai
- Rerumputan
– marmut – ular piton – elang – pengurai
- Rerumputan
– kelinci – ular – elang – pengurai
- Rerumput
– tikus – ular – elang – pengurai
- Rerumput
– marmut – elang – pengurai
- Rerumput
– kelinci – beruang – pengurai
- Rerumputan – serangga – katak – ular – elang – pengurai
2. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Laut
Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di ekosistem
laut :
- Tumbuhan alga – udang – ikan kecil – burung camar
– anjing laut – hiu – pengurai
- Rumput laut – ikan – burung
camar – anjing laut – hiu – pengurai
- Rumput laut – udang – ikan – singa laut – hiu –
pengurai
- Fitoplankton – ikan – burung bangau – ular laut –
pengurai
- Fitoplankton – zooplankton – ikan kecil – burung
camar – anjing laut – hiu – pengurai
- Tumbuhan alga – ikan kecil – ikan besar – hiu –
pengurai
- Tumbuhan alga – kepiting – ikan – singa laut –
paus pembunuh – pengurai
- Rumput laut – kepiting – cumi-cumi – pinguin –
anjing laut – paus pembunuh – pengurai
- Rumput laut – ikan kecil – ikan besar – anjing
laut – hiu – pengurai
- Fitoplankton – udang – ikan kecil –
anjing laut – paus pembunuh – pengurai
Tak hanya di darat, jaring-jaring makanan juga berlaku
bagi mahkluk hidup yang tinggal di laut. Sebagai contoh, zooplankton bisa
memakan fitoplankton.
Zooplankton sendiri dapat dimakan oleh gurita, salmon,
udang atau mahkluk lainnya. Gurita, salmon dan udang tersebut kemudian dimakan
oleh hiu atau paus. Setelah itu hiu dan paus mati yang kemudian diurai oleh
bakteri yang ada di laut.
3. Contoh Jaring-Jaring Makanan di Sawah
Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di
ekosistem sawah :
- Padi – serangga – tikus – ular sawah – pengurai
- Padi – serangga – katak – ular sawah – elang –
pengurai
- Padi – belalang – katak – ular – elang – pengurai
- Padi – serangga – burung –
ular – elang – pengurai
- Padi – belalang – burung cicit – elang – pengurai
- Padi – burung pemakan biji – ular sawah – elang –
pengurai
- Padi – tikus – ular – elang – pengurai
- Padi – keong mas – katak – ikan – ular sawah –
pengurai
- Padi – tikus – ular – burung gagak – pengurai
- Padi – siput – katak – ular – burung gagak –
pengurai
Sawah juga menjadi salah satu habitat yang terdapat
mahkluk hidup tinggal didalamnya. Tentu saja dari beragam mahkluk hidup disana,
membuat adanya jaring-jaring makanan demi mempertahankan hidup suatu mahkluk
hidup.
Contohnya, padi sebagai produsen dimakan oleh ulat
atau belalang. Kemudian ulat atau belalang dimakan oleh tikus. Tikus dimakan
oleh ular atau burung pemangsa. Burung pemangsa juga bisa memakan ular. Burung
pemangsa mati diuraikan oleh bakteri.
4. Jaring-Jaring
Makanan di Air Tawar
Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di
ekosistem danau :
- Fitoplankton – ikan – ular – burung elang –
pengurai
- Fitoplankton – serangga air – ikan kecil – ikan
besar – manusia – pengurai
- Tumbuhan air – udang – ikan – burung camar –
pengurai
- Tumbuhan alga – eceng gondok –
siput – burung pemakan ikan – pengurai
- Tumbuhan alga – serangga air –
katak – ular – elang – pengurai
- Fitoplankton – zooplankton – larva capung – ikan
– burung bangau – pengurai
- Fitoplankton – ikan kecil – ikan
besar – bangau – pengurai
- Tumbuhan air – ikan – kepiting –
manusia – pengurai
- Tumbuhan air – serangga air –
kadal – ular – elang – pengurai
- Tumbuhan alga – udang – ikan –
elang – pengurai
Jaring-jaring makanan di air tawar atau sungai banyak
melibatkan jenis mahkluk hidup. Sungai adalah salah satu habitat yang banyak
memiliki mahkluk hidup karena air adalah sumber kehidupan.
Sebagai contoh, tanaman air atau alga dimakan oleh
ikan kecil, udang dan siput. Kemudian hewan tersebut dimakan oleh ikan besar,
kodok atau ular. Bebek dan bangau bisa memakan udang, kodok dan ikan besar.
Ular, bangau dan ikan besar bisa dimakan oleh burung elang.
Tak hanya contoh di atas, masih banyak lagi
jaring-jaring makanan yang terjadi di tempat habitat lain. Setiap habitat yang
berbeda maka jaring-jaring makanan yang diciptakan pun berbeda.
Jadi, perbedaan antara rantai makanan dan
jaring-jaring makanan adalah rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring
makanan.
C. PIRAMIDA MAKANAN
Piramida makanan adalah
gambaran secara umum hubungan antar komponen biotik dalam
sebuah ekosistem. Piramida makanan menunjukkan ukuran relatif dari beragam
komponen di berbagai tingkat trofik rantai makanan.
Piramida makanan yaitu gambaran secara umum
hubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem.
Terdapat perbedaan antara piramida makanan
dengan rantai makanan, sebab piramida makanan memberikan gambaran interaksi
antar komponen biotik, yang lebih dari sekedar peristiwa makan dan dimakan
dalam rantai makanan.
Jumlah popolasi produsen lebih banyak
dibandingkan konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya hingga sampai
pada konsumen puncak.
Piramida
makanan yaitu gambaran secara umum hubungan antar komponen biotik dalam
sebuah ekosistem.
Terdapat perbedaan antara piramida makanan
dengan rantai makanan, sebab piramida makanan memberikan gambaran interaksi
antar komponen biotik, yang lebih dari sekedar peristiwa makan dan dimakan
dalam rantai makanan.
Jumlah popolasi produsen lebih banyak
dibandingkan konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya hingga sampai
pada konsumen puncak.
Jenis – Jenis Piramida Makanan
1. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu salah satu sistem
piramida yang menyatukan massa dari semua organisme yang berada pada suatu
habitat tertentu.
Piramida Biomassa terbagi menjadi 2 bagian,
diantaranya:
§ Piramida Tegak,
yaitu suatu sistem piramida yang massa produsennya lebih besar, dibandingkan
dengan tingkat trofik yang berada di atasnya, dan biasanya menggambarkan sebuah
ekosistem daratan.
§ Piramida Terbalik,
yaitu sebuah sistem piramida yang massa produsennya lebih kecil, dibandingkan
dengan massa gabungan dari konsumennya, dan biasanya menggambarkan sebuah
ekosistem perairan.
2. Piramida Energi
Piramida energi ini terjadi penurunan energi pada
setiap tingkat trofik. Semakin tinggi tingkat trofiknya jumlah energi maka akan
semakin mengecil.
Sehingga, produsen
memiliki energi lebih besar dibandingkan dengan konsumen-konsumen ditingkat
trofik yang lebih tinggi. Semakin mengecilnya jumlah energi pada setiap trofik
disebabkan adanya beberapa faktor.
Diantaranya seperti:
§
Hanya sebagian makanan tertentu saja yang bisa dimakan oleh tingkat trofik
selanjutnya.
§
Tidak semua makanan yang dimakan bisa dicerna melainkan dikeluarkan
menjadi kotoran.
§
Sebagian makanan yang dimakan dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme,
sedangkan pada sisanya sebagai sumber energi.
3. Piramida Populasi
Piramida Populasi adalah sebuah organisme yang
berperan sebagai produsen harus memiliki populasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan tingkat trofik yang mana berperan sebagai konsumen di
atasnya.
Ujung
piramida populasi ini diposisikan oleh organisme yang berperan sebagai konsumen
III, dan diantara dasar & puncaknya piramida populasi ini, ditempati oleh
beberapa tingkatan konsumen lainnya (konsumen I & konsumen II).
Suatu populasi pada konsumen I harus lebih
banyak daripada populasi pada konsumen II, dan populasi pada konsumen II harus
lebih banyak dibandingkan populasi pada konsumen III & seterusnya.
Piramida populasi juga disebut sebagai piramida
penyeimbang dari populasi setiap organisme. sebab sudah sewajarnya populasi
dari kelompok mangsa selalu lebih banyak dibandingkan dengan sekelompok
pemangsanya.
Sehingga sumber makanannya tidak akan pernah habis.
Namun jika sebaliknya yaitu jumlah pemangsa lebih besar, maka berakibat
kepunahan dari suatu organisme itu sendiri.
Tingkatan Piramida Makanan
Piramida Makanan terdiri dari 5 tingkatan
makanan dan minuman sesuai kebutuhan tubuh manusia serta 1 tingkat pondasi
hidup sehat seperti berolahraga teratur dan menjaga berat badan yang ideal.
Berikut beberapa
tingkatan piramida makanan:
§ Tingkat Pertama
Tingkat dasar dalam
piramida makanan sehat ini adalah menjaga berat badan ideal dan rutin
berolahraga. Kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup sehat
kita.
Dengan berolahraga kita
dapat membakar kalori yang kita konsumsi dan menjaga tubuh tetap berada di
berat badan yang ideal.
§ Tingkat Kedua
Air
berperanan sangat penting dalam tubuh manusia, yang mana air berfungsi sebagai
pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi
lainnya dan sebagai pembantu dalam proses pencernaan.
§
Tingkat Ketiga
Tingkat ketiga piramida makanan yaitu
makanan-makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi seperti nasi, kentang,
roti, biskuit, jagung dan ubi.
Makanan tersebut biasanya disebut dengan makanan
pokok yang umumnya dikonsumsi 3 sampai 8 porsi sehari.
§
Tingkat Keempat
Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah
sayur-sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber serat, vitamin dan mineral.
§
Tingkat Kelima
Tingkat kelima yaitu makanan-makanan yang
merupakan sumber protein baik protein nabati maupun protein hewani.
Protein Nabati yaitu protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti Kacang-kacangan dan makanan olahannya (tempe, tahu).
Sedangkan Protein Hewani yaitu Protein yang
didapat dari hewan diantaranya seperti daging sapi, ikan, ayam, telur dan
produk-produk susu.
§
Tingkat Puncak
Posisi puncak ini merupakan makanan-makanan yang
tingkat konsumsinya harus dibatasi.
Hal ini disebabkan tingkat kebutuhan akan
makanan tersebut sangat rendah. Makanan-makanan tersebut diantaranya seperti
garam, gula dan minyak.
Demikian materi Bab IX ttg INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA bagian ke 3 yaituRANTAI MAKANAN, JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN , simpan baik-baik linknya yaa,. Untuk pertemuan yang akan datang masih Bab IX , Pelajari dengan seksama materi tersebut dan bisa dilihat di GC atau buka link yang sudah d share di WA kelas.
Selamat belajar semoga kalian sukses
Posting Komentar untuk "MATERI IPA 7 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM (3)"