Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester Genap : Teks Cerita Inspirasi
Teks Cerita Inspirasi
Semangat pagi sobat
kreatif SPENSAKA semoga kalian selalu dalam kondisi sehat fit dan tetap menjaga
protokol kesehatan. Pada kali ini kita
akan memperjelas tentang materi teks cerita isnpiratif. Beberapa waktu yang
lalu kalian sudah mencoba mencari tahu apa itu teks cerita inspiratif. Nah kali
ini silakan kalian cermati dan pahami materi
tersebut dengan lebih detail.
Pengertian Teks Cerita Inspirasi
Teks Cerita Inspirasi adalah bahan tertulis yang
digunakan sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide, atau gagasan yang dapat
menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan definisi
tadi, tujuan teks inspirasi adalah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat,
dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin akan
dihadapi dalam mencapai tujuan yang diharapkan secara positif.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspirasi
- Kata
sifat , contoh : cantik, pendek, besar, pintar, ramah.
- Kata
Kerja Aksi , contoh : belajar, menanam, bekerja, melompat.
- Berisi
kalimat fakta
Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan;
sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi.
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
- Dapat
dibuktikan kebenarannya.
- Memiliki
data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
- Memiliki
narasumber yang dapat dipercaya.
- Bersifat
obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data
berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.
- Biasanya
dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan
jawaban yang pasti.
- Berdasarkan
kenyataan.
Struktur Teks Cerita Inspirasi
- Orientasi
atau bagian perkenalan.
- Insiden
atau bagian yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh.
- Interpretasi
atau bagian perenungan dari peristiwa yang dialami.
- Resolusi,
merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang
dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan
pada tahap resolusi.
- Koda,
adalah bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi
lainnya. Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat
diambil dari cerita tersebut.
Unsur Unsur Teks Cerita Inspirasi
- 1.
Kisah nyata
Teks inspirasi biasanya diangkat atau diadaptasi dari sebuah
kisah nyata. Ini digunakan untuk memberikan gambaran bahwa hal-hal yang terjadi
dalam kisah tersebut ternyata dapat juga terjadi dalam kehidupan pembaca.
- 2.
Tema
Selain kisah nyata, setiap bentuk tulisan teks inspirasi
dapat dikembangkan dari satu tema tertentu menjadi kisah inspirasi yang
menarik.
- 3.
Judul
Setiap teks inspirasi harus diberikan judul untuk memudahkan
pembaca mengidentifikasi tentang gambaran isi teks.
- 4.
Alur
Dalam teks inspirasi terdapat alur cerita untuk memberikan
pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks inspirasi juga
dapat disebut sebagai teks cerita karena di dalamnya terdapat alur, yaitu
urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang dapat dipahami pembaca.
- 5.
Bersifat naratif
Teks inspirasi tentunya bersifat naratif atau cerita karena
seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, di dalamnya terdapat alur.
- 6.
Ada tokoh yang diceritakan
Pada teks inspirasi terdapat tokoh cerita dengan kisah
hidupnya yang dijadikan sumber inspirasi, contoh, atau teladan bagi pembaca.
Pada umumnya, tokoh dalam cerita inspiratif adalah manusia.
Langkah-Langkah Menulis Teks Cerita Inspiratif
Contoh Teks Cerita Inspirasi Beserta Strukturnya
Garam dan Telaga
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang
anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka
yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua
masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu
mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum
ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke
samping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya
ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya.
Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi
telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke
dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan
tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga
ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi,
“Bagaimana rasanya?”.
“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya
Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak
muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
“Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak
lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan
tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat
tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari
perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati
kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada
satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu,
adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah
laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi
kesegaran dan kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar
hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”,
untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah
tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan
jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam
setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.
Struktur:
1. Orientasi: “Suatu ketika,….”
2. Perumitan peristiwa: “Tanpa membuang waktu,….”
3. Komplikasi: “Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan….”
4. Resolusi: “Pak Tua itu lalu kembali….”
5. Koda: “Demikianlah, hatimu ….”
Posting Komentar untuk "Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester Genap : Teks Cerita Inspirasi"