Materi Ragam Hias Pada Seni Teksti Seni Budaya kelas7 semester 2
RINGKASAN MATERI
Selamat belajar kembali pada siswa siswi kelas 7dengan penuh keyakinan dan semangat yang baru untuk meraih prestasi yang terbaik pastinya. Untuk materi pertama di semester 2 ini adalah Ragam Hias Pada Tekstil.
1.
Sebutkan
objek pada masing – masing gambar tersebut!
2.
Media
apa yang sering terdapat objek gambar tersebut !
3.
Apa
kelebihan dari tiap jenis objek tersebut? Jelaskan!
A. RAGAM HIAS
Istilah lain
dari ragam hias telah kita pelajari pada semester gasal. Istilah ragam hias
terdapat dalam bahasa Inggris “ornament” yang
artinya hiasan. Penerapan ragam hias dapat dijumpai pada beberapa media antara
lain kain, kayu, dan batu. Masing – masing media mempunyai ciri khas dalam
motifnya. Motif hiasan pada media kayu banyak dijumpai pada hasil kerajinan
berupa mebeler, sedangkan motif hiasan pada media kain banyak dijumpai pada
hasil kerajinan batik yang disesuaikan dengan kearifan lokal sebagai ciri khas
kedaerahannya. Untuk media batu, hiasan banyak dijumpai pada relief candi.
B. PENGERTIAN DAN SEJARAH TEKSTIL
1.
Pengertian Tekstil
Kain yang digunakan untuk membuat ragam
hias dikenal dengan istilah tekstil. Istilah tekstil dapat dijumpai dalam
bahasa Inggris “textiles”. Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang.
Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara
‘’pressing’’. Istilah
tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan
untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang,
sedangkan kain merupakan hasil jadinya,
yang sudah bisa digunakan.
Tekstil
juga dapat diartikan jalinan antara lungsi (posisi vertical) dan pakan (posisi
horizontal) atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain,
tenunan dan rajutan.
lungsi |
pakan |
a. Berdasarkan jenis produk/bentuknya :
serat staple, serat filamen, dan benang kain produk jadi
b. berdasarkan jenis bahannya : serat alam, serat sintetis
dan serat campuran
c. berdasarkan jenis warna/motifnya : putih, berwarna,
bermotif/bergambar
d. berdasarkan jenis konstruksinya : tenun, rajut, renda,
kempa, benang tunggal, benang gintir
Bahan
utama pembuatan tekstil adalah serat baik serat alami atau serat buatan. Untuk
serat alami berasal dari tanaman, binatang atau mineral. Contoh serat wol
berasal serta alami yaitu dari bulu biri-biri, namun bulu keluarga unta dan
kambing
pun dapat dimanfaatkan. Tekstil yang dibuat dari serat tumbuhan adalah tekstil
dengan serat nabati seperti katun, rami, bambu, raffia, rayon. Bahkan pohon
buah – buahan seperti pohon pisang atau limbah kedelai yang dapat diolah menjadi
serat tekstil. Tekstil dengan serat alami nyaman digunakan dengan lebih banyak
kelebihannya
C. JENIS-JENIS, SIFAT DAN ASAL, SERTA PEWARNA TEKSTIL
1. Jenis-jenis
Tekstil
a. Batik
Secara etimologi batik berasal dari bahasa Jawa “ambatik”, dari kata “amba” artinya lebar dan kata “titik” yang artinya membuat titik sehingga dijabarkan dengan arti menghubungkan titik – titik menjadi gambar tertentu pada media kain yang lebar. Batik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas selembar kain. Terdapat beberapa teknik membatik antara lain tutup celup, ikat celup, cap, printing, sablon. Batik merupakan salah satu seni terapan nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia
Sulam
adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit
dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan seperti
potongan logam, mutiara, manik-manik,
bulu burung dan payet.
Kain
dan benang yang dipakai antara lain
benang wol, linen, dan sutra yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dan
sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon
Berdasarkn hasil akhir sulaman, maka ada
3 jenis sulaman yaitu :
a.
Sulam
datar (hasil sulaman rata dengan permukaan kain
b.
Sulam
terawang (hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja, pinggiran kebaya, biasanya
ada bagian kain yang dilubangi)
c.
Sulam
timbul (hasill sulaman berbentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk
gambar, baik dengan benang ataupun dengan pita)
Jenis sulam :
1)
Sulam
bebas atau sulam benang,
Menggunakan
benang dan kain, dengan varian tusuk yang beragam
2)
Sulam
hitung jahit (kruistik, assisi,
needlepoint,
blackwork)
Jenis kain yang memudahkan dalam proses menghitung pola gambar,
hanya menggunakan satu jenis tusuk yaitu tusuk silang
|
|
c. Jahit Perca
Sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau
karya kerajinan tekstil lainnya. Pemanfaatan kain sisa untuk benda baru
sehingga mengurangi sampah yang dihasilkan. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu
produk kerajinan teknik jahit perca pada dasarnya berupa jalinan tekstil yang
terbuat dari potongan kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahitkan sesuai
dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan pada
bahannya. Keunikan teknik menjahitnya menjadi sesuatu yang bernilai seni
tinggi. Olah visual dalam mengkombinasikan antar kain sisa/perca diolah kembali
menjadi barang fungsional.
Barang yang menggunakan jahit perca antara lain kesed,
sarung bantal, sprei, selimut, korden, tas, dompet, pakaian dan lain
sebagainya.
Jahit tindas adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi (dapat berupa kain ataupuan dakron) kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana sehingga permukaan kain terlihat ada bagian yang timbul. Hasil produk yang menggunakan jahit tindas antara lain, taplak, sarung bantal, sprei, cover gallon, cover magic com, cover kulkas, korden, dan lain sebagainya.
e. Kerajinan Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang
menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar
nylon atau sutera. Layar ini diberi pola yang berasal dari negarif/klise, untuk
mendaptkan bagian dari screen yang dapat dilalui oleh tinta, atau sering kita
menyebutnya dengan sablon. Proses cetak saring dapat memperoleh hasil yang
banyak dalam waktu yang lebih efisien. Satu desain cetakan dapat digunakan
untuk ratusan bahkan ribuan barang yang disablon. Contoh produk sablon terdapat
pada pakaian, tas, topi, sepatu. Kemudahan dalam proses maka menjadi tren yang
tetap bertahap dalam penerapan ragam hias media kain ini sampai sekarang yang
dapat digunakan oleh siapapun.
f. Kerajinan Tenun
Kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan keturunannya demi kelestarian seni tenun. Setiap daerah/suku mempunyai ciri khas hasil tenunnya dan akan menjadi kebanggaan tersendiri ketika mengenakan tenunan hasil daerahnya. Yang sering dijumpai adalah hasil tenun dengan motif binatang dan geometris
Kerajinan Tapestri telah diproduksi dan digunakan oleh
manusia sejak abad 3 SM. Dan mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari
tahun ke tahun, hingga pada tahun 1990’an kerajinan tapestri mulai diproduksi
secara mekanis menggunakan alat tenun Jacquard. Tapestri adalah sebuah bentuk
seni tekstil berupa tenun tradisional yang biasanya dilakukan pada alat tenun
vertikal, proses tenun tapestri terdiri dari dua arah benang
yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut lungsi, yang sejajar
dengan lebar disebut pakan
h. Kerajinan Makrame
Makrame adalah bentuk seni kerajinan simpul menyimpul dengan
menggarap rangkaian benang/tali baik dua buah tali, empat buah tali dan
sebagainya mulai dari awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat
berbagai simpul rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan
jumba. Adapun teknik makramé
ada beberapa yaitu pilin, simpul, anyam atau rajut. Hasil makrame memiliki kesesuaian fungsi
sebagai benda pakai, memiliki kekuatan dan keindahan serta mempunyai nilai seni
yang menarik. Kekuatan makrame
ditentukan dari kualitas bahan dasar yang digunakan. Contoh hasil makramé
adalah ikat pinggang, tali vas bunga gantung, tas, lampion, gelang dan lain
sebagainya.
Bahan tekstil memiliki sifat
dan karakter yang berbeda-beda tergantung dari asal seratnya, kontruksi benang
dan juga bagaimana cara penyempurnaan bahan tekstil tersebut. Sehingga dengan
mengetahui tentang sifat dan karakter tekstil maka akan lebih memahami fungsi,
penggunaan dan pemeliharaan tekstil.
Berikut beberapa sifat
tekstil :
a.
KATUN,
bersifat higroskopis (sesuai dipakai untuk daerah dengan udara dingin dan
lembab), mudah kering, tahan panas setrika, mudah kusut, kurang kenyal, terasa
sejuk ketika dipakai.
b.
WOL,
bersifat sangat kenyal, tahan kusut, tidak tahan panas, tidak tahan ngengat, higroskopis
c.
SUTERA,
bersifat lembut, licin, mengkilap, kenyal dan kuat, tahan ngengat, terasa sejuk
ketika dipakai, bukan penghantar panas yang baik, higroskopis,
d.
DACRON,
POLYSTER dan NYLON, bersifat tidak mudah kusut, kuat, cepat kering, tahan panas
Terdapat 3 jenis serat tekstil yaitu
berasal dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan
galian (asbes, dan logam)
a.
Serat
Alam, yang berasal dari tumbuhan (kapas, lenan, rayon, nenas, pisang) dan yang
berasla dari hewan (bulu biri-biri, sutera)
b.
Serat
Sintetis, berasal dari serat buatan yaitu Dacron, polyster, nylon
c.
Serat
Galian, berasal dari dalam tanah, contoh asbes dan logam, benang logam.
Hasilnya seperti stoking, tula, bahan rajutan. Adapun serat logam digunakan
untuk membuat bermacam-macam jenis benang seperti benang emas dan perak,
tembaga, aluminium.
3. Pewarna
Tekstil
Pewarna adalah suatu benda berwarna yang memiliki aktivitas
kimia terhadap benda yang diwarnainya. Umumnya pewarna memiliki bentuk cair dan
larut di air. Bahan pewarna dapat diperoleh dari hewan, tumbuhan dan mineral
(tidak memerlukan proses yang rumit). Sebagian besar sumber utama bahan pewarna
adalah tumbuhan, khususnya akar-akaran, kulit kayu, kayu, daun, biji dan bunga.
Adapun
jenis pewarna ada 2 yaitu :
a.
Pewarna organik/alami
Berasal dari
tumbuhan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang dihasilkan
dari ekstrak akar-akaran, daun, buah kulit kayu dan kayu. Jenis pewarna alami
antara lain soga (kulit pohon soga menghasilkan warna merah, dan kuning), kayu
kuning/kayu nangka (menghasilkan warna kuning), alpokat (menghasilkan warna hijau
dan coklat), daun jati (menghasilkan warna merah), mengkudu (menghasilkan warna
coklat), kesumba (menghasilkan warna oranye), kunyit (menghasilkan wakra
kuning/orange), daun teh (menghasilkan warna coklat).
Pewarna alami
dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dan ferementasi.
b.
Pewarna Sintetik
Pewarna sintetik
secara cepat menggantikan peran dari pewarna alami, yang disebabkan karena biaya produksi yang lebih murah, jenis
warna yang bervariasi dan kemampuan pewarnaan yang lebih baik. Secara umum
pewarna sintetik digolongkan sebagai pewarna asam, pewarna basa, pewarna direct, pewarna mordant, pewarna vat,
pewarna reaktif, pewarna diapers, pewarna azo dan pewarna sulfur.
Kekurangan dari
pewarna sintetis adalah lingkungan yang tercemar karena beberapa zat sintetis
mengandung polutan berupa logam berat yang berbahaya.
D. ALAT
DAN BAHAN PEMBUATAN TEKSTIL
Bahan utama pembuat tekstil adalah :
1.
Benang,
baik serat alami atau serat buatan
2.
Pewarna,
ada napthol, asam, basa, belerang, dispers, reaktif, bejana, zat warna direk
serta pewarna alami
Alat yang digunakan pada proses
pembuatan tekstil adalah :
1.
Gedog (tenun tradisional)
Untuk industri rumahan, lambat dalam proses produksi, hanya mampu menghasilkan tekstil dengan ukuran yang kecil atau tidak lebar. Saat sekarang sudah jarang digunakan, karena kurang praktis. Di daerah Lombok, suku sasak masih melestarikan tenun tradisional yang hasil tenunannya banyak diminati wisatawan lokal dan mancanegara
2.
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin)
Terbuat dari kayu, proses produksi
dengan waktu yang cepat, mampu menghasilkan tekstil ukuran yang panjang dan
lebar.
3.
ATM (Alat Tenun Mesin)
Terbuat dari logam, kokoh dan kuat,
proses produksi dengan waktu yang lebih cepat dari gedog dan ATBM, hasil rapi,
digunakan di pabrik-pabrik.
E. JENIS-JENIS TEKSTIL INDONESIA
1.
Tenun Songket Palembang
Berasal dari
zaman Kerajaan Sriwijaya, yang telah mengalami akulturasi dengan masuknya
China, Arab, dan India ke Indonesia. Motif kain Palembang terlihat lebih rumit,
untuk menghasilkan kain Songket Palembang membutuhkan waktu selama tiga bulan
pengerjaan. Bahan baku yang digunakan adalah benang sutera asli yang sebelumnya
diberi lapisan emas masih berwarna putih. Alat tenun Songket Palembang dengan
metode tradisional disebut dayan. Harga
kain songket tergantung bahan baku benang yang digunakan. Songket banyak
digunakan oleh kaum wanita seperti saat upacara adat perkawinan, dan
penyambutan tamu. Jenis tenun ini diwariskan secara turun temurun yang polanya
tidak berubah, yaitu motif tumbuhan, dan geometris. Tenun songket berujud
lembaran kain
Adalah pakaian
wanita suku Lampung berbetuk sarung yang dibuat dari tenunan benang kapas
dengan beraneka motif yang disulam dengan benang emas dan perak, masyarakat
setempat menyebutnya cucuk. Kain tapis merupakan salah satu upaya masyarakat
Lampung dalam menyelaraskan kehidupan termasuk dengan lingkungan dan Sang
Pencipta. Motif tapis biasanya motif alam, flora,dan fauna.
Kain Tapis masih ada
dibuat dengan cara tradisional, dengan proses pengerjaan membutuhkan waktu
hingga berminggu – minggu, tergantung kerumitan motif, proporsi penggunaan
benang emas serta umur kain. Tetapi ada juga kain Tapis yang dibuat dengan
menggunakan bordir. Kain Tapis dengan cara tradisional ataupun dengan bordir
mempunyai harga mahal tergantung tingkat kerumitannya. Kain Tapis berujud
sarung
Ulos artinya
selimut yang menghangatkan tubuh dan melindunginya dari terpaan udara dingin.
Karena hidup di pegunungan maka ulos menjadi sarana penghangat badan ketika
udara dingin. Ulos adalah kain tenun tradisional suku Batak dengan benang emas,
perak yang didominai warna merah, hitam dan putih. Ulos Batak dapat digunakan
sebagai pakaian harian ataupun untuk upacara adat. Selain sebagai pelindung
tubuh, ulos juga berfungsi simbolik, karena ada beberapa jenis ulos yang
mengandung kekuatan mistis dan dianggap keramat serta memiliki daya magis untuk melindung pamakainya. Makna
yang terkandung pada ulos tergantung dari peruntukannya. Ulos Batak berujud
lembaran kain yang dipakai dengan cara di pakai di bahu, atau dililitkan
dikepala kemudian diikat atau dipakai seperti kain sarung.
F. TEKNIK MENGGAMBAR PADA TEKSTIL
Sebagai saran belajar dalam pembuatan ragam hias pada media
tekstik, maka jenis yang dipakai adalah jenis kaos, yang menyerap cat
tekstil/cat sablon dengan kuas. Adapun langkah –langkahnya adalah :
1.
Siapkan gambar rancangan ragam hias
di atas kertas
2.
Pindahkan gambar rancangan tersebut
ke kaos dengan pensil
3.
Siapkan kaos berwarna putih dan
berilah alas dari kertas karton (agar cat tidak tembus pada bagian lainnya)
4.
Kuas cat tekstil pada gambar
rancangan yang ada di atas kaos dengan warna-warni sesuai gambar rancangan
5.
Keringkan hasil gambar ragam hias
dengan hair dryer atau dijemur
A. Isilah
tabel dibawah ini berdasarkan jenis tekstil, teknik dan fungsi nya!
Jenis tekstil |
teknik pembuatan |
fungsi |
|
|
|
Ulos |
|
|
Jahit Perca |
|
|
Sulam |
|
|
makrame |
|
|
B.
Buatlah gambar rancangan ragam hias
yang akan diterapkan pada media kaos dengan motif flora!
|
C.
Bandingkan jenis alat tenun yang
dilengkapi dengan kelebihan dan kekurangannya dari masing – masing alat
tersebut!
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
bagaiamana cara mendonload materi disini?
BalasHapus