Materi Bahasa Indonesia kelas 8 Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
Hai sobat kreatif Spensaka! Semoga kalian tetap semangat dan sehat senantiasa. Kali ini materi yang akan kita baca dan cermati adalah kaidah kebahasaan Teks Persuasif. Ayo kita simak!
Tim Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia (2017, hlm. 188) mengungkapkan bahwa ciri bahasa atau kaidah kebahasaan teks persuasi adalah sebagai berikut.
- Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Contohnya jika teks berkenaan dengan permasalahan remaja, maka persuasi akan menggunakan kata: internet, narkoba, reproduksi
- Menggunakan kata-kata penghubung argumentatif seperti: sebab, karena, jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
- Untuk membuat penulis seolah-olah berada di pihak yang sama dengan pembaca dan “sepakat” sehingga lebih terbujuk oleh penulis, biasanya teks menggunakan kata ganti kita, contoh kalimat: kita harus berjuang bersama melawan permasalahan ini.
- Menggunakan kata kerja mental, seperti: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
- Menggunakan kata-kata perujukan dalam pemaparan fakta, seperti: berdasarkan itu, merujuk pada pendapat.
- Menggunakan kata kerja imperatif seperti: penting, harus, sepantasnya, jadikanlah.
Sebagai pembanding, berikut adalah pendapat Mulyadi (2016, hlm. 224) yang menjelaskan kaidah kebahasaan sebagai berikut.
- Pernyataan yang bersifat bujukan ditandai dengan kata harus, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, dan kata kerja imperatif.
- Adanya penggunaan kata ganti “kita” yang bertujuan agar penulis seolah-olah mewakili keinginan pembicara.
- Penggunaan kata teknis atau istilah yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
- Adanya penggunaan kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
- Penggunaan kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, mengagumkan, berpendapat, dan menyimpulkan.
- Untuk meyakinkan dan memperkuat bujukan yang telah dibahas sebelumnya, penulis menggunakan kata-kata perujukan. Misalnya berdasarkan pada…, merujuk pada pendapat…
Langkah Langkah Menyusun Teks Persuasi
Langkah-langkah menyusun atau menulis teks persuasi merupakan tahapan mengungkapkan pikiran dan seseorang yang dituangkan ke dalam sebuah teks atau gagasan umum. Tim Kemdikbud mengungkapkan bahwa langkah-langkah teks menulis teks persuasi terdiri dari poin-poin berikut ini.
- Menentukan tema yang berisi dorongan atau bujukan utama.
- Menyusun rincian yang berisi pengenalan isu dan rangkaian pendapat atau argumentasi.
- Mengumpulkan bahan penguat pendapat atau argumentasi berupa data dan fakta.
- Mengembangkan teks dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya.
Sementara itu, Suparno dan Yunus (2008, hlm.150), berpendapat bahwa ada beberapa langkah untuk menyusun teks persuasi, yakni:
- Menentukan tema atau topik teks.
- Menentukan tujuan yang mendasari suatup permasalahan yang akan dibawakan.
- Mengumpulkan data yang mendukung keseluruhan gagasan teks, dapat diperoleh dari pengalaman empiris atau pengamatan (observasi) kita sendiri pula.
- Membuat kerangka teks, kerangka teks disusun berdasarkan struktur dan kalimat-kalimat utamanya.
- Mengembangkan kerangka menjadi teks sempurna.
- Membuat judul.
Menariknya, judul justru ditentukan di akhir tahap. Hal ini memang salah satu teknik yang sering digunakan oleh penulis profesional seperti jurnalis. Mengapa? Karena judul sangat menentukan ketertarikan utama dari suatu teks.
Hal ini sama dengan bagaimana para pemengaruh sosial media yang membuat judul mereka seagitatif mungkin (click bait). Namun para jurnalis dan sastrawan yang menjunjung tinggi kode etiknya tidak memanfaatkan daya tipu semacam itu dan hanya berusaha untuk membuat judul yang semenarik mungkin.
Posting Komentar untuk "Materi Bahasa Indonesia kelas 8 Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif"