IPA 8 : TEKANAN ZAT PADAT
Assalamualaikum wrwb....
Selamat pagi, selamat bertemu kembali dengan pelajaran IPA di semester genap...
Kali ini kita akan mempelajari tentang TEKANAN ZAT.
Tekanan sangat berhubungan dengan gaya dan luas permukaan benda. Gaya adalah tarikan atau dorongan, gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan benda. Dalam buku Chemistry: Understanding Substance and Matter (2015) karya Russell Kuhtz, pengertian tekanan zat adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya per satuan luas. Gaya yang dimaksud merupakan gaya tegak lurus dengan permukaan suatu obyek. Apabila seseorang mendorong uang logam di atas sebuah plastisin, maka seseorang harus memberikan gaya pada uang logam tersebut. Besarnya tekanan uang logam pada plastisin tergantung seberapa besar gaya yang diberikan dan luas bidang tekanan uang logam. Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan benda. Apabila gaya yang diberikan pada suatu benda semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan juga bertambah besar. Antara gaya dengan tekanan berbanding lurus.
Tekanan dibedakan menjadi 3 :
1. Tekanan Zat Padat
2. Tekanan Zat Cair
3. Tekana n Zat Gas
Pada pertemuan kali ini akan kita pelajari Tekana Zat padat.
TEKANAN ZAT PADAT
Siapa yang pernah menggantungkan jam dinding atau menggantungkan
bingkai foto? Nah, kalau pernah, kamu tahu nggak,
kenapa sih paku
yang menahan bingkai fotomu bisa menancap dan menembus pada tembok yang tebal?
Betul banget! Hal itu dikarenakan adanya tekanan pada
paku. Tekanan adalah perbandingan antara jumlah
gaya yang diberikan pada benda dengan luas permukaan benda.
Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan ke dinding,
kemudian gaya yang kamu berikan pada paku cukup besar, maka tekanan yang
dihasilkan akan besar. Tekanan yang besar ini akan membuat dinding jadi
berlubang.
Ada pertanyaan menarik, nih! Coba deh lihat
gambar paling atas pada artikel ini. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika yang
dipukul adalah bagian yang runcing, apakah bagian datar pada paku dapat
menembus tembok?
Ya susah dong, nggak akan bisa
nembus.
Well, that’s
right! Kamu bakal kesulitan untuk mendorong bagian datar paku
agar paku tersebut bisa menembus tembok. Percaya deh, mau sekuat
apapun kamu memukulnya, temboknya akan sulit untuk berlubang. Hal itu karena
tekanan yang diberikan pada bagian runcing paku lebih besar dibandingkan
tekanan pada bagian datar yang menempel pada tembok. Hmm, kenapa
ya? Kok bisa? Hal ini karena terdapat tekanan zat padat pada
paku tersebut.
Seperti yang kita tahu, bagian ujung paku yang datar memiliki
ukuran permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan bagian ujung paku yang
kecil. Nah, ketika
area mengecil, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin membesar dan ketika
area membesar, maka tekanan yang dihasilkan akan mengecil. Maka,
menggunakan paku untuk melubangi dinding dengan ujung yang runcing, jauh lebih
mudah dibandingkan menggunakan bagian datarnya. Hal ini dikarenakan luas
permukaan bagian runcing lebih kecil daripada bagian datar, sehingga tekanan
yang diberikan terhadap tembok akan lebih besar
Kalau masih bingung, kita lakukan percobaan ini yuk.
Yup, sakit, kan? Ketika
batang korek api kamu tekan di antara ibu jari dan telunjuk, kamu akan
merasakan sakit di bagian ibu jari dan telunjuk. Ketika tekanan ditambah, rasa
sakit pun semakin bertambah. Tetapi, ujung korek api dengan gumpalan,
memberikan tekanan yang relatif kecil daripada ujung satunya. Hmm,
kok bisa, ya?
Berdasarkan percobaan di atas, kamu memberikan gaya yang sama pada
kedua ujung korek api, tetapi gaya yang diberikan korek api pada ibu jari dan
telunjukmu berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan luas permukaan antara
kedua ujung korek api tersebut.
Ujung korek api yang mempunyai gumpalan memberikan tekanan yang
relatif kecil daripada ujung korek api yang tidak mempunyai gumpalan. Semakin
kecil luas permukaan tempat gaya bekerja, semakin besar tekanan yang dihasilkan
gaya tersebut. Jadi, ada perbandingan terbalik antara tekanan
dan luas permukaan.
Nah, ketika kamu
menambah gaya jepit pada kedua ujung korek api, kamu akan merasakan tekanan
yang semakin besar dari kedua ujung korek api. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
besar gaya yang bekerja, semakin besar tekanannya. Jadi ada
perbandingan lurus antara gaya dan tekanan.
Sekarang coba jawab pertanyaan ini, ya.
Jawabannya yang mana, ya?
Yup, betul
jawabannya D. Kenapa jawabannya D?
Seperti halnya paku di atas tadi, tekanan paling besar terdapat
pada benda nomor 4. Dari rumus tekanan P=F/A, Kita telah belajar bahwa untuk
gaya yang sama, semakin kecil luas permukaan, semakin besar tekanan yang
dihasilkan. Sementara semakin besar luas permukaan, semakin kecil tekanan yang
dihasilkan. Maka, tekanan yang paling besar diakibatkan oleh benda dengan luas
permukaan paling kecil.
Gimana? Mudah
kan? Satu soal lagi ,ya!
Yuk, kita cocokan jawabannya.
Kita ketahui, gaya tekan = F = 90 Newton
dan luas telapak tangan = A = 150 cm² = 0,015 m². Berapakah tekanan kubus
= P = ?
Jadi, jawabannya A. 3000 N/m2.
Selesai deh! Gimana?
Mudah kan menghitung tekanan pada zat padat? Oh ya, dalam kehidupan
sehari-hari, secara nggak sadar kamu juga menerapkan konsep
tekanan zat padat, lho.
Sekian pelajaran hari ini.....
pada pertemuan berikutnya kita lanjut memp[elajari tekanan zat cair yaaa....
Tetap semangat, jaga protokol kesehatan, semoga sehat selalu....
Wassalamualaikum wrwb.
Yoii
BalasHapus