IPA 8. Sistem Peredaran Darah Manusia(1)
Sistem Peredaran Darah Manusia
Pertemuan ke 1.
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan sistem peredaran darah bagi manusia. Pernahkah bagian tubuhmu terluka akibat terjatuh atau terkena benda tajam? Ketika tubuhmu terluka , bagian tubuh yang terluka tersebut akan mengeluarkan darah. Setelah beberapa lama , darah yang awalnya keluar dari tubuh dapat berhenti. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi ? Apa yang akan terjadi dengan tubuhmu jika darah keluar secara terus menerus ? tentu ini akan membahayakan , tubuhmu akan kekurangan darah . Tentunya kita wajib bersyukur atas adanya mekanisme pembekuan darah seningga darah tidak terus keluar dari dalam tubuh.
Apakah kalian tahu apa fungsi darah? Bagaimana mekanisme darah di dalam tubuh kita dapat mengalir? Dimanakah darah mengalir dalam tubuh kita? Bagaimana darah bisa membeku? Apakah ada penyakit yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem peredaran darah? Mari kita sama sama menjari jawabannya dengan mempelajari penjelaan berikut ini .
DARAH
Sebagai salah satu komponen terpenting di tubuh, darah dapat memberikan berbagai manfaat mulai dari mensuplai oksigen ke jaringan hingga membantu mengeluarkan zat-zat berbahaya. Meski sekilas hanya terlihat seperti cairan berwarna merah, komponen darah manusia ternyata cukup beragam dari segi jumlah dan bentuk, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Masing-masing komponen ini bisa mengalami gangguan, baik yang ringan hingga yang berat bahkan sampai membahayakan nyawa, seperti kanker darah. Karena perannya yang begitu penting untuk kehidupan, tidak ada salahnya jika Anda mengenal lebih jauh seputar sel-sel yang terdapat di dalam darah.
Gambar. Darah yang telah dimasukan alat disentrifugal terpisah menjadi plama dan keping darah
Darah terbagi menjadi 2 komponen penting :
a. Serum /plasma
b. Bagian padatan yaitu sel darah berupa :
• Sel darah merah ( Eritosit )
• Sel darah putih ( Leukosit )
• Platelet/keping darah ( Trombosit )
1. Sel Darah Merah ( Eritrosit )
Sel darah merah atau yang bisa juga disebut dengan eritrosit merupakan komponen yang memberikan warna khas pada darah.
Komponen darah ini mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengambil kembali sisa karbondioksida untuk dibawa ke paru-paru. Dalam dua hingga tiga tetes darah, diperkirakan terkandung satu miliar sel darah merah.
Sel darah juga berguna untuk membantu perawatan anemia tanpa meningkatkan volume darah secara drastis. Transfusi sel darah merah juga dapat digunakan untuk mengganti kondisi yang menyebabkan seseorang kehilangan banyak darah, seperti kecelakaan, operasi, atau melahirkan.
2. Sel Darah Putih ( Leukosit )
Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi. Jumlah komponen darah ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan sel darah merah, yaitu sekitar satu persen dari total darah Anda. Sel darah putih pun kembali terbagi menjadi dua komponen darah utama, yaitu neutrofil dan limfosit.
Selain kedua komponen darah utama tersebut, sel darah putih juga terdiri dari monosit, eusinofil, dan basofil. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih tidak dapat ditransfusikan kepada orang lain. Sebab, masa hidup sel ini sangat sebentar sehingga tidak akan dapat digunakan setelah 24 jam.
3. Platelet /Keping Darah ( Trombosit )
Platelet/keping darah (warna putih) di antara sel darah merah
Platelet atau trombosit merupakan komponen darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Saat seseorang mengalami perdarahan, komponen darah ini akan menumpuk untuk menghentikan terjadinya perdarahan setelah cedera atau kecelakaan. Platelet juga dapat digunakan untuk merawat kasus kerusakan sumsum tulang, leukimia, maupun transplantasi organ dan kemoterapi.
Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3) Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 8) Menutup luka.
4. Plasma
Kantung berisi plasma darah
Plasma adalah komponen darah dengan konsistensi cair. Plasmalah yang membantu1 sel darah merah serta platelet mengalir ke seluruh tubuh. Cairan plasma berwarna kuning dan dapat bertahan hingga satu tahun jika disimpan dalam keadaan beku, sebelum didonasikan.
Plasma darah memiliki fungsi penting untuk tubuh, yaitu:
• Membantu mengontrol tekanan darah serta volumenya , dengan adanya protein plasma seperti Albumin dan fibrinogen . Albumin mengatur keadaan cairan agar tetap seimbang.
• Mensuplai protein untuk pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh
• Membawa mineral seperti sodium dan kalium ke otot untuk menjaga keseimbangan kadar asam basa di tubuh yang penting untuk berjalannya fungsi sel.
• Mengangkut limbah sisa metabolisme tubuh
• Membantu proses pembekuan darah dengan adanya fibrinogen dan factor factor pembeku darah di plasma.
• Menjaga suhu tubuh, plasma darah juga berperan dalam menjaga suhu tubuh dengan cara menyerap atau melepaskan panas sesuai dengan kebutuhan tubuh.
• Membantu melawan infeksi
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
• Air: 91,0%
• Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
• Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,, kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
• Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung:
• albumin
• bahan pembeku darah
• immunoglobin (antibodi)
• hormon
• berbagai jenis protein
• berbagai jenis garam
Posting Komentar untuk "IPA 8. Sistem Peredaran Darah Manusia(1)"